Rabu, 23 Februari 2011

Mulai dari Nol

Seorang pebisnis senior memberi nasihat kepada orang yang bertanya kepadanya. “Mulailah bisnis dari nol. Saya juga dulu begitu dan sekarang terbukti berhasil.” Maaf, saya tidak setuju dengan ini. Kenapa? Karena akan membuang waktu dan energi yang berharga untuk memulai bisnis dari nol. Pertanyaanya, jika sudah ada jalan, mengapa harus membuat jalan baru?
Capek kan membuat jalan baru? Mungkin orang terdahulu, menuju ke suatu tempat dengan membuka jalan baru. Itu dilakukan karena belum ada jalan. Jika sudah ada, buat apa? Bahkan, orang cerdas jaman dulu pun tidak benar-benar membuka jalan baru. Banyak yang pergi ke suatu tempat melalui jalan yang sudah dibuka oleh sungai.
Prinsip mulai dari nol akan membuat kita ketinggalan. Saat orang lain sudah berjalan jauh di depan, kita masih sibuk membuka jalan. Mencoba-coba cara melakukan bisnis yang masih gelap. Kita akan menghabis waktu dan energi untuk memulai dari nol. Berbeda, jika kita tinggal mencari jalan yang sudah ada, yang searah dengan tujuan kita, maka perjalanan kita akan lebih mudah.
Artinya, carilah sistem, cara, strategi, atau panduan yang sudah dibuat berdasarkan pengalaman orang lain. Jika bisnis kita berbeda, kita tinggal melakukan penyesuaian, bukan memulai dari awal. Bagaimana caranya? Kita bisa mendapatkan sistem, cara, strategi, atau panduan dengan cara belajar, melalui buku, ebook, pelatihan, kursus, seminar dan sebagainya.
“Tapi, teori sering tidak sesuai dengan praktek!”
Tentu saja dan itu pasti. Penyebabnya adalah bisnis dan kondisi Anda tidak persis sama dengan bisnis dan kondisi orang yang membuat teori tadi. Sebenarnya, teori yang sudah ada itu dibuat berdasarkan praktek. Tapi itu dulu, kondisinya berbeda dengan sekarang. Bisnis yang dijalankan pun tentu tidak benar-benar persis sama dengan punya. Dan juga, kemampuan Anda dengan orang yang membuat teori itu pasti berbeda.
Namun, meskipun teori dan praktek tidak selalu sama, tetapi jika kita sudah belajar terlebih dahulu, kita akan tahu setidaknya arah utama menuju tujuan kita. Sehingga yang perlu kita lakukan tinggal melakukan penyesuaian saja. Ini lebih mudah dan cepat daripada tidak tahu apa-apa. Teori mungkin hanya secercah cahaya, tetapi itu lebih baik dibandingkan berjalan di tengah kegelapan.
Jadi, tidak perlu dari nol. Manfaatkan jalan yang sudah dibuat oleh orang lain. Jika Anda punya uang, gunakan untuk modal, tidak perlu modal dengkul, kecuali memang tidak punya uang. Dengan demikian, bisnis kita akan berjalan lebih cepat dibandingkan mulai dari nol. Orang lain sudah berpergian dengan menggunakan mobil. Apakah Anda akan tetap berjalan kaki?

Minggu, 20 Februari 2011

Bio Gas



Di Indonesia, banyak diberitakan ttg Kompor Gas yg Meledak 
Terutama Kompor Program Konversi/Kompor  gratis
Hal itu membuat Cemas Masyarakat Indonesia
Hingga banyak yg beralih kembali ke Minyak atau Kayu bakar
Namun perlu disadari bahwa ada Ilmu yang dpt dipelajari
Dan dpt menyelesaikan masalah tersebut, sebut saja BIOGAS 
Gas yang dapat menghasilkan Api lebih besar 
Di banding Gas 3kg atau 12kg
Berbahan dasar kotoran hewan, Sampah/Sisa Makanan dll
Resiko meledak lebih Rendah.

Cara Membuat .
1.Siapkan biang atau ragi, sekitar 2 liter kotoran ternak segar, + 2 liter air. Simpan dalam botol/jerigen terbuka selama 2 bulan.

2.Siapkan drum besar, masukkan kotoran bersama peragi, beri air 1 : 1, sesekali diaduk sampai penuh.

3.Masukkan drum kecil terbalik (tidak bocor) yang sudah diberi selang dan kran udara pengeluar gas dan udara. Tekan sampai tenggelam sempurna (tidak boleh ada udara terkurung).

4.Sekitar 2 minggu, drum kecil mulai terangkat, berarti biogas sudah timbul gas. Gas pertama dibuang dengan membuka kran, drum kecil ditekan, karena tercampur udara. Bila dinyalakan bisa meledak. Selanjutnya Gas  Gratis ini sudah dapat dipakai untuk memasak.

Bila Gas sudah habis, tidak di Produksi lagi berarti kotoran Ternak tersebut sudah jadi Pupuk Kompos

Lumayankan.. Tidak bau, bisa jadi Penyubur Tanah, Laku di Jual lho'
Untuk menghemat kotoran Ternak, dapat juga dicampur Makanan bekas, Sisa Sayuran, Sampah Organik 



Rabu, 02 Februari 2011

Pilih Mana ?

Pilih yg mana ?
Tabung Gas 3kg atau Tabung Gas 12 kg
Kalau Saya mah', yg di samping Tabung Gasnya sajalah